Sampang- Saat menjelang pertandingan Pencak Silat
Kejurwil Piala Bupati Sampang Cu , fasilitas penilaian teknologi yang disediakan
ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sampang sangat merugikan para atlet
dan official, pasalnya ada dugaan dinodai oleh Oknum Juri.
Kamis Malam (
05/03/2020)
Hal itu di
ungkapkan oleh Manager Ranting PSHT Kec.Banyuates Arif Sujatmiko.
“Ketika kami
official protes kepada juri atas kejadian yang tidak sesuai penilaian dengan
penilaian di layar sudut merah nilai 3 (tiga) sedangkan sudut biru nilai 4 (Empat)
kok yang menangkan sudut Merah nilai 3(tiga) ,"kata Sujatmiko dengan nada emosi.
“Ini terjadi pada
atlet kami dari Kecamatan Banyuates dari sudut biru Erdi Insan Rosidi
mendapatkan nilai 4 (Empat) sedangkan
lawan tandingnya dari sudut merah mendapatkan nilai 3 (Tiga) ini kan aneh
selaku juri harus sportif donk hargailah kami yang berlatih siang malam ,
pantas saja Kabupaten Sampang selalu gagal mencari bibit atlet muda kalau oknum
juri nya seperti ini ," tambahnya.
Dari pantauan awak
media saat diprotes oleh Tretan Persaudaraan Setia Hati Terate Ketua juri menjelaskan," Secara aturan
penilaian manual memang menang namun secara Teknologi kalah (Kesalahan Sistem)
dan juri 1 (Satu) dan 2 (Dua) itu menyatakan Draw sedangkan Juri 3 (Tiga) menyatakan
kalah maka dari itu Erdi Insan Rosidi sudut biru dinyatakan kalah pemenangnya
sudut merah meskipun nilainya 3," papar Sang Ketua Juri.
Gb :Ketua Juri saat memberikan
penjelasan
Dalam sebuah event
pertandingan, kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi. Bagaimana mungkin
terjadi perbedaan nilai / skor ? Jelas-jelas ini sangat merugikan pemain yang
dikalahkan. Ada tiga juri memberikan penilaian yang berbeda. Lantas patokan apa
yang digunakan dalam menentukan pemenang dan termasuk standart penilaian yang dipakai dalam menentukan siapa pemenang ?
Dengan perbedaan penilaian ini jelas-jelas
menimbulkan adanya dugaan permainan nilai dibalik semua ini. Lantas siapa
bertanggungjawab ?
Dan jelas-jelas merugikan pemain yang mempunyai
nilai lebih tinggi dibandingkan lawannya.
Perlu dikaji ulang dalam menerapkan standart
penilaian agar tidak mengecewakan peserta, official dan penonton.
(Alex)