Ribut soal
eks-ISIS? Densus 88 Polri berhasil menangkap teroris eks-ISIS Qowie Muqimuddin
di Sukoharjo (18/11/2019). Dalam 100 hari di bawah kepemimpinan Idham Aziz,
penanganan terhadap teroris dapat diacungi jempol.
Ini sejalan dengan
penolakan Presiden Jokowi terhadap teroris ISIS eks WNI. Contohnya Qowie yang
berkedok penjual bakso pentol, teroris ISIS yang dipulangkan tahun 2016,
terkait dengan Bom Sukoharjo.
Kapolri
bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Untuk itu Kapolri menjalankan
visi Presiden Jokowi. Maka untuk mengukur kinerja 100, publik hanya akan
melihat kesesuaian antara pencapaian kinerja Polri dengan visi Presiden Jokowi.
Tekad 7 program prioritas Idham Aziz satu per satu dibuktikan.
“Saya akan
melakukan program penguatan Polri yang promoter menuju Indonesia maju, yang
diimplementasikan dalam tujuh program prioritas,” kata Idham Aziz saat fit and
proper tesr, Rabu (30/10/2019).
Bongkar Sindikat
Mafia Minyak
Visi Jokowi
terkait bahan bakar minyak (BBM) sangat jelas. Indonesia harus mengurangi impor
BBM, dengan cara meningkatkan produksi. Namun yang terjadi berbagai kendala
muncul untuk peningkatan penerimaan migas Indonesia. Salah satunya adalah
karena pencurian minyak di sektor hulu.
Di bawah
kepemimpinan Idham Aziz, Polda Riau berhasil membongkar mafia pencuri minyak
lintas provinsi, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat. Dari satu kasus
pencurian minyak, dalam satu kasus yang berhasil diungkap, kerugian mencapai
Rp10,7 miliar. Sementara kerugian dari satu kerusakan pipa mencapai US $ 1 juta
atau mencapai Rp14 miliar.
Sindikat mafia
pencurian minyak telah berlangsung lama dan tak terbayangkan kerugian negara.
Sudah sejak lama di Mandau sering terjadi pencurian, terakhir tertangkap sebelumnya
pada 2014. Kasus pencurian minyak terjadi sporadis di Siak, Kampar, Bengkalis,
dan beberapa wilayah lain.
Mafia ini
terorganisir rapi dan professional. Bayangkan mereka mampu melobangi pipa
minyak bertekanan tinggi dan panas.
Mereka juga memiliki tronton ukuran 28 ton untuk mengangkut minyak
mentah curian.
Untuk itu gebrakan
dilakuan oleh polri dengan membongkar pencurian minyak di jantung produksi
minyak di Riau merupakan gebrakan yang luar biasa. Polri berani membongkar
jaringan yg disinyalir sudah berlangsung lama.
Kasus Novel dan
Narkoba
Kasus lainnya,
yang Jokowi minta kasus Novel Baswedan untuk segera diselesaikan, Polri
berhasil menangkap dua pelaku penyiraman air keras pada Novel. Bahkan motif
pelaku pun terkuak yakni tidak suka dengan Novel yang disebut oleh salah satu
pelaku Novel sebagai pengkhianat.
Untuk kasus
narkoba, Jokowi menyebut Indonesia darurat narkoba. Catatan untuk kepemimpinan
Idham Aziz cukup moncer. Polda Metro dan Polda Jatim pun berhasil membongkar
kasus sindikat narkoba dengan omset nilai triliunan rupiah. Kasus 10 kg sabu
yang dikirimkan dari Jakarta Barat berhasil diamankan oleh Polda Jatim.
Polda Jatim
terakhir menangkap sindikat narkoba internasional Chee Kim Tiong dan Lau Chu
Hee asal Malaysia dengan barang bukti 15 kilogram sabu. Bareskrim Polri
berhasil mengamankan sabu seberat 70 kilogram dari sindikat narkoba asal
Malaysia. Selama Januari-Februari 2020 Polda Bali menangkap 73 orang, yang
beberapa terkait dengan jaringan narkoba Malaysia-Bali.
Sindikat Kejahatan
Polda Metro Jaya
berhasil mengungkap kasus perumahan syariah fiktif dengan korban penipuan 270
orang, senilai Rp23 miliar berhasil diungkap Polda Metro Jaya. Kejahatan
sindikat internasional pembobol kartu kredit lewat skimming di ATM dari Rumania
berhasil ditangkap.
Terkait visi
Kapolri yang bertekad menjaga keamanan dan ketertiban perjudian, human
trafficking, bahkan dalam tingkat paling rendah juga diperhatikan. Polri
berhasil membongkar kejahatan ini di Jakarta dengan menangkap sindilkat penjualan
orang di kawasan Royal Jakarta.
Polda Jawa Timur
membongkar kasus penipuan investasi bodong MeMiles yang merugikan ribuan
nasabah senilai Rp750 miliar, mengamankan uang Rp122 miliar, dan menangkap dua
orang yang terlibat yakni KTM dan FS.
Polda Jawa Barat
menangkap pembuat keresahan dan penipuan Sunda Empire bernama Ratna, Rangga,
dan Nasri. Dari Jawa Tengah juga ditangkap penipu pendiri Kerajaan Sejagad Toto
Santosa dan pacarnya Fanni Aminadia.
Terorisme dan
Radikalisme
Untuk tindakan
melawan terorisme, catatan Kapolri juga moncer. Idham Aziz yang malang
melintang di dunia intelijen dan anti terorisme, kepemimpinannya membuktikan.
Pasca bom Medan 73 teroris ditangkap dan 3 ditembak mati. Pekan lalu (6/2/20)
di Pelalawan Riau ditembak mati seorang teroris, juga sebelumnya ditembak mati
teroris di Deli Serdang. Dari Nabire Papua juga berhasil ditembak mati teoris
OPM.
Penangkapan
teroris dalam rangka pre-emptive measures dan preventif dilakukan di berbagai
wilayah seperti Sukoharjo. Teroris itu berkedok penjual bakso pentol Qowie
Muqimuddin, bekas teroris ISIS yang dipulangkan, ditangkap Densus 88.
Penangkapan terhadap teroris juga berlangsung di Solo.
Tak ketinggalan
radikalisme dan penciptaan keresahan di masyarakat yang dibangun melalui media
sosial juga menjadi perhatian. Tak kurang Zikria Dzatil yang sangat meresahkan
menghina Walikota Surabaya ditangkap polisi di rumahnya di Bogor Jawa Barat.
Peningkatan
Profesionalisme
Dalam kaitan
dengan motto promoter (professional, modern, terpercaya) Idham Aziz melakukan
penguatan, promosi, tour of duty dalam rangka meningkatkan profesionalisme di
tubuh Polri. Salah satu yang sangat menarik adalah Idham Aziz memberikan
kesempatan kepada 11 anggota Polri
difabel untuk sekolah di Sekolah Inspektur Polisi (SIP).
Selain itu,
gebrakan Idham Aziz lainnya adalah dia membuka peluang munculnya polisi wanita
(Polwan) menjadi Kapolda. Dari 42 perwira tinggi yang naik pangkat bulan ini,
tercatat ada nama Irjen Sri Handayani dan Brigjen Apriastini Bakti Bugiansri.
“Kenaikan pangkat
polwan sebagai bentuk kesetaraan yang sama dengan polisi lelaki, jangan salah
kalau 2-3 bulan ke depan ada polwan yang mungkin saya angkat jadi Kapolda,”
kata Idham Aziz di Jakarta, Kamis (14/02/2020).
Melihat sebagian
catatan pencapaian Polri di bawah Idham Aziz di atas tak mengherankan TNI/Polri
menjadi lembaga yang menempati tempat teratas kepuasan publik dengan persentasi
85,2 dan 72,7, seperti yang dirilis oleh Alvara Research Center Rabu
(12/2/2020). Bravo Polri ..
(Ojin)
Sumber : pawartanusantara.co.id