Sampang, lpktrankonmasi.com – Pelayanan perawatan di Puskesmas
Bringkoneng menjadi pertanyaan besar bagi keluarga pasien yang di tolak rawat
inap.tidak, Selasa (19/11/2019).
Menurut pihak keluarga pasien M.Hariri,” Kami membawa pasien masuk ke
puskesmas Bringkoneng pukul 08.00 WIB, saat itu tidak ada pemberitahuan secara
lisan maupun tertulis jika pasien tidak boleh rawat inap.”
"Sekitaran jam 19.00 WIB tidak ada satupun petugas jaga yang berada
di puskesmas, sekitaran jam 20.00 WIB baru ada perawat yang datang yang memakai
sarung, yang mana pada saat itu langsung menanyakan keadaan pasien namun
anehnya bahasanya menyuruh pulang, padahal belum diperiksa." tuturnya.
Lanjut Hariri, “Saat saya konfirmasi ke perawat yang bertugas menyampaikan
bahwasanya aturan di Puskesmas Bringkoneng tidak bisa menerima rawat inap, jika
masih membutuhkan perawatan terpaksa harus dirujuk ke Puskesmas Banyuates".
Kepala Puskesmas Bringkoneng, dr. Suci saat diwawancarai via telpon mengatakan,
“Bukan tidak bisa rawat inap, namun untuk saat ini difokuskan kepada pelayanan
UGD yang mana pasien masih diobservasi selama 6 jam, jika kondisi pasien
membaik bisa rawat jalan, kalau masih butuh perawatan maka akan di arahkan ke
puskesmas yang mempunyai fasilitas rawat inap dan ini sudah ada izin dari
Dinkes Sampang.”
"Sementara
ini kami belum mempunyai fasilitas rawat inap, sampai bangunan barunya sudah
jadi baru kita bisa rawat inap." Pungkasnya.
Setelah kami hubungi Plt.Dinkes Sampang, Agus melalui jaringan seluler
nya berbeda tanggapannya,"Terimakasih infonya.... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kebetulan Puskesmas Bringkoning lagi dibangun
untuk memadai dan standart, saat ini Puskesmas
bringkoning tempat kecil, sudah dibuat
dan di design untuk melayani pasien rawat jalan dan emergency... Seandainya ada pasien yg harus di rawat inap
tetap dilayani dan terkait surat izin ke dinkes itu tidak benar mas tetap
melayani Rawat Inap," Paparnya.
Petugas jaga yang ditemui dengan memakai sarung menunjukkan kurangnya
disipilin dan integritas terhadap pekerjaannya. Meskipun malam hari hendaknya
tetap memakai kostum layaknya seorang petugas kesehatan minimal berpakaian
layaknya seorang petugas kesehatan atau berpakaian sopan. Perlu adanya
pembinaan agar petugas di lapangan menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinya,
dan tetap memakai atribut (seragam) meskipun menjalankan tugas di malam hari.
Adanya kesimpangsiuran informasi menunjukkan adanya dugaan kurangnya
koordinasi. Semoga pelayanan di Puskesmas Bringkoneng akan menjadi lebih baik. Fasilitas
dan Pelayanan kesehatan yang prima adalah hak setiap warga Negara. Sesuai
dengan visi Puskesmas Bringkoneng “Mewujudkan
Pelayanan Yang Bermutu Dan Profesional.”
Dengan misi : 1.Memantapkan dan
Meningkatkan Manajemen Operasional Pelayanan; 2. Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu, Terjangkau dan Merata; 3.Mendorong Terwujudnya Masyarakat
yang Berperilaku Hidup Sehat; 4.Menjalin Kerjasama Lintas Sektor untuk
Meningkatkan Derajat Kesehatan; diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang
sehat bagi masyarakat sekitar sesuai semboyan “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula.”orang
kulon mengatakan “Mensana Incorpore Sano.”
(naf/riez)