Kondisi Jembatan
Kedung Ingas sebelum dibangun
Magelang,
lpktrankonmasi.com - Kegiatan atau proyek pembangunan dan rehabilitasi sejumlah
jembatan di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang sangat rawan, berpotensi
terlambat dan wan-prestasi. Dikarenakan jangka waktu kontrak hanya sekitar 4 (empat) bulan sampai
dengan akhir tahun anggaran berjalan. Hal ini disampaikan oleh Sriyanto Ahmad
selaku ketua DPC PROJO (Pro Jokowi) Kabupaten Magelang.
Ketika
ditanya tentang alasan atas pernyataan itu jawab Sriyanto Ahmad,”Karena ada kendala musim hujan dan adanya kemungkinan terlambatnya
pasokan rangka baja yang menjadi bahan baku jembatan (girder, arch, panel
bailey bride).”
“Kami
menghimbau kepada pelaksana proyek pembangunan jembatan terutama pelaksana
proyek pembangunan jembatan yang menelan anggaran besar seperti jembatan Kali
Putih (Dukun) dan Kedung Ingas (Bandongan) untuk dipercepat. Akselerasi percepatan
dilakukan untuk meminimalisir berbagai kendala dimungkinkan mulai datangnya
musim hujan dan terlambatnya pasokan
bahan baku utama jembatan,” lanjut Sriyanto Ahmad saat diwawancarai wartawan
lpktrankonmasi.com (Sabtu 31/08/2019).
Sriyanto Ahmad Ketua
DPC Projo Kab. Magelang
Seperti
yang diungkapkan Plt Kepala DPUPR Kabupaten Magelang Eddy Siswantoro, ST, (Kamis
22/08/2019) saat rakor dan sosialisasi
proyek jembatan Kedung Ingas (Bandongan) dengan nilai proyek 12 M dengan Panjang 60 m dan lebar 9 m termasuk didalamnya ada trotoar dengan lebar
1 m kanan kiri dengan pelaksana PT
Sumber Wijaya Sakti (SWS).
Dalam
rapat koordinasi dan sosialisasi lintas sektoral Proyek Pembangunan Jembatan Kedung
Ingas (Bandongan), Taufik A. Kurniawan,
ST, MM selaku Kasi Bina Marga Bagian Jembatan DPUPR Kabupaten Magelang tahun
2019 menyampaikan,”Kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jembatan dengan
alokasi anggaran yang sangat besar terutama
jembatan Kali putih dan Kedung Ingas agar pelaksana melakukan Percepatan
pembangunan jembatan agar tidak melampaui akhir tahun anggaran. Sebab, proses
lelang dan awal pelaksanaan pekerjaan mengalami keterlambatan.”
“Pekerjaan
proyek jembatan terus kami lakukan pantauan, jangan sampai pekerjaan menjadi
terhambat karena sungai atau saluran di bawahnya banjir akibat datangnya
hujan,” ujarnya.
Iping
sapaan akrab, selaku penanggungjawab PT Sumber Wijaya Sakti saat diwawancarai
by phone oleh awak media lpktrankonmasi.com menyatakan optimis bisa melaksanakan
pekerjaan sesuai tepat waktu terkecuali non tehnis, yakni faktor alam (force
majeure) karena memiliki alat yang memadai, material, SDM yang bisa mengcover
semua pekerjaan proyek jembatan tersebut.
Jembatan
Kedung Ingas diatas Kali Progo menjadi
akses penting penghubung antara Pakelan
dan Salamkanci serta beberapa kecamatan yakni, Windusari, Bandongan, Salaman, dan
Mertoyudan. Jembatan Kedungngingas juga sebagai akses menuju Kota Magelang.
Dengan
adanya pembangunan Jembatan Kedung Ingas diharapkan kedepannya akan
memperlancar lalu lintas menuju Kota Magelang dan pusat kota Kabupaten Magelang,
Sawitan.
Dengan
dilaksanakannya Pembangunan Proyek Kedung Ingas maka mulai tanggal 23 /08/2019
akses jalan yang menuju jembatan Kedung Ingas ditutup total hingga akhir tahun
2019. Selain itu, dalam waktu dekat akan dilakukan pemindahan sementara pipa
PDAM yang melekat di jembatan sehingga aliran air akan terganggu untuk beberapa
hari.
Dukungan
dan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, kepala desa setempat, LSM dan
stake holder yakni dinas perhubungan dan Lantas sangat diperlukan agar
pembangunan berjalan lancar dan diharapkan tidak ada kendala. Dengan demikian
produk yang dihasilkan dari proyek pembangunan jembatan Kedung Ingas dapat
dirasakan manfaatnya oleh konsumen dalam hal ini masyarakat.
Pelaksanaan
Kegiatan Proyek Kabupaten Magelang telah menyerap dana APBD sekitar 80% hingga
saat ini.
Semoga
pelaksanaan pembangunan proyek jembatan Kedung Ingas akan selesai tepat waktu
dan yang jelas bisa berjalan lancar
tidak terpengaruh kendala non tehnis.
(Sri W)